Maju Mundur Kena.

Maju Mundur Kena.

Pernah berada pada posisi kurang menyenangkan? Mau maju ada dampaknya, mau mundur kena imbasnya. Serba salah, maju mundur kena.

Rasanya pasti tidak nyaman sekali bukan?
Namun inilah kehidupan, akan selalu hadir silih berganti yang namanya cobaan.
Tanpa cobaan, tanpa tantangan, tanpa ujian, itu namanya bukan kehidupan.
Bersama tantangan ada pelajaran.
Bersama ujian kita harap hadirnya keberkahan.

Lalu bagaimana caranya agar bisa keluar dari kondisi nan bimbang maju mundur kena ini?

Hal pertama yang perlu diingat adalah, logika tidak akan berjalan dengan baik selama emosi ada diatas logika.
Emosi dan logika itu ibarat jungkat jungkit. Ketika emosi naik, logika turun, begitu pula sebaliknya.
Maka jika ingin memutuskan lebih jernih kita perlu memutuskan saat emosi sudah berada pada state netral.
Layaknya jungkat jungkit, saat kedua sisi berada pada garis yang sama. Netral. Saat itulah kita dapat memutuskan dengan lebih baik. Emosi itu juga kita butuhkan, tidak ada yang namanya emosi buruk. Setiap emosi memiliki tujuan dan pembelajarannya masing-masing.

Setelah kondisinya sudah kondusif, baru kita mulai memikirkan tahap demi tahap sampai nanti pada titik keluar dari tantangan yang sedang dihadapi.

Pada setiap tantangan yang hadir dalam kehidupan kita akan selalu dihadirkan pilihan. Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensinya masing-masing. Maka ketika tantangan hadir, hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu adalah tantangan tersebut apa kiranya pesan-pesan yang Ia hadirkan dalam tantangan ini. Baru setelah itu kita coba untuk membuka lembar kerja dengan menjabarkan setiap piihan dan konsekuensinya.

Setiap orang memiliki caranya masing – masing dalam menjalani sebuah tantangan.
DIbawah ini merupakan cara yang ku coba, semoga dengan ini sedikit banyak dapat memberi pencerahan.

Pertama, jika tantangan ini memberikan dua pilihan yang belum dan sudah pernah dijalani maka pilihan dengan hal yang sudah dijalani merupakan hal yang boleh jadi sebetulnya akan lebih mudah kita terka, karena sudah pernah dijalani sebelumnya jadi lebih punya taktik dalam menghadapi konsekuensinya, pun kita bisa lebih mandiri dalam melakukannya. Sedangkan pilihan yang baru bolehjadi akan menghadirkan tantangan baru lagi yang belum terprediksi karena belum dijalani sebelumnya, jika memilih hal ini boleh jadi perlu bantuan orang lain lebih banyak.

Kedua, jika ada pilihan yang mana berdampak pada orang lain, maka pilihlah pilihan yang dampaknya tidak terlalu banyak. Mengapa? karena yang berdampak lebih besar tentu konsekuensinya akan lebih besar dan akan hadir juga tantangan baru yang lebih besar lagi. Jika belum memiliki tekad dan keyakinan yang kuat lebih baik memilih hal – hal kecil terlebih dahulu asal konsisten. one step at a time.

Ketiga, dari semua pilihan yang hadir jangan lupa juga untuk memikirkan diri. Sering kali dalam sebuah tantangan hidup kita terlalu memikirkan hal diluar kita, tanpa sadar lupa dengan diri sendiri.
Pada setiap pilihan pikirkan setidaknya tiga hal,
1). Apa hal ini akan membawa manfaat atau keburukan?
2). Apa hal ini akan membawa pahala atau dosa?
3). Apa hal ini akan membawa kesenangan atau tidak?
Tiga hal diatas juga bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Semua hal diatas tidak harus diselesaikan dalam waktu yang singkat, setiap orang memiliki waktunya masing – masing. Jika pun memerlukan bantuan orang lain itu sangatlah boleh, tidak apa – apa, itu normal, kita adalah makhluk sosial.
Semoga dengan beberapa catatan diatas dapat membantu saat menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Maju Mundur Kena.

Pernah berada pada posisi kurang menyenangkan? Mau maju ada dampaknya, mau mundur kena imbasnya. Serba salah, maju mundur kena.

Rasanya pasti tidak nyaman sekali bukan?
Namun inilah kehidupan, akan selalu hadir silih berganti yang namanya cobaan.
Tanpa cobaan, tanpa tantangan, tanpa ujian, itu namanya bukan kehidupan.
Bersama tantangan ada pelajaran.
Bersama ujian kita harap hadirnya keberkahan.

Lalu bagaimana caranya agar bisa keluar dari kondisi nan bimbang maju mundur kena ini?

Hal pertama yang perlu diingat adalah, logika tidak akan berjalan dengan baik selama emosi ada diatas logika.
Emosi dan logika itu ibarat jungkat jungkit. Ketika emosi naik, logika turun, begitu pula sebaliknya.
Maka jika ingin memutuskan lebih jernih kita perlu memutuskan saat emosi sudah berada pada state netral.
Layaknya jungkat jungkit, saat kedua sisi berada pada garis yang sama. Netral. Saat itulah kita dapat memutuskan dengan lebih baik. Emosi itu juga kita butuhkan, tidak ada yang namanya emosi buruk. Setiap emosi memiliki tujuan dan pembelajarannya masing-masing.

Setelah kondisinya sudah kondusif, baru kita mulai memikirkan tahap demi tahap sampai nanti pada titik keluar dari tantangan yang sedang dihadapi.

Pada setiap tantangan yang hadir dalam kehidupan kita akan selalu dihadirkan pilihan. Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensinya masing-masing. Maka ketika tantangan hadir, hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu adalah tantangan tersebut apa kiranya pesan-pesan yang Ia hadirkan dalam tantangan ini. Baru setelah itu kita coba untuk membuka lembar kerja dengan menjabarkan setiap piihan dan konsekuensinya.

Setiap orang memiliki caranya masing – masing dalam menjalani sebuah tantangan.
DIbawah ini merupakan cara yang ku coba, semoga dengan ini sedikit banyak dapat memberi pencerahan.

Pertama, jika tantangan ini memberikan dua pilihan yang belum dan sudah pernah dijalani maka pilihan dengan hal yang sudah dijalani merupakan hal yang boleh jadi sebetulnya akan lebih mudah kita terka, karena sudah pernah dijalani sebelumnya jadi lebih punya taktik dalam menghadapi konsekuensinya, pun kita bisa lebih mandiri dalam melakukannya. Sedangkan pilihan yang baru bolehjadi akan menghadirkan tantangan baru lagi yang belum terprediksi karena belum dijalani sebelumnya, jika memilih hal ini boleh jadi perlu bantuan orang lain lebih banyak.

Kedua, jika ada pilihan yang mana berdampak pada orang lain, maka pilihlah pilihan yang dampaknya tidak terlalu banyak. Mengapa? karena yang berdampak lebih besar tentu konsekuensinya akan lebih besar dan akan hadir juga tantangan baru yang lebih besar lagi. Jika belum memiliki tekad dan keyakinan yang kuat lebih baik memilih hal – hal kecil terlebih dahulu asal konsisten. one step at a time.

Ketiga, dari semua pilihan yang hadir jangan lupa juga untuk memikirkan diri. Sering kali dalam sebuah tantangan hidup kita terlalu memikirkan hal diluar kita, tanpa sadar lupa dengan diri sendiri.
Pada setiap pilihan pikirkan setidaknya tiga hal,
1). Apa hal ini akan membawa manfaat atau keburukan?
2). Apa hal ini akan membawa pahala atau dosa?
3). Apa hal ini akan membawa kesenangan atau tidak?
Tiga hal diatas juga bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Semua hal diatas tidak harus diselesaikan dalam waktu yang singkat, setiap orang memiliki waktunya masing – masing. Jika pun memerlukan bantuan orang lain itu sangatlah boleh, tidak apa – apa, itu normal, kita adalah makhluk sosial.
Semoga dengan beberapa catatan diatas dapat membantu saat menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Published by 데이지

Loves to learn & help people to become more aware about ‘fitrah’ & self-benefit in a holistic & sustainable way. ⋒ —— #BerbagiIdeKebaikan ♡ #BerprogresdalamKebaikan ♥ You can find me on bit.ly/bersamamenujubaik. See ya! :)x

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started